Lirik & Terjemahan Lagu 'The Older I Get' Alan Jackson
Hey guys, pernah denger lagu "The Older I Get" dari Alan Jackson? Lagu country ini tuh nyentuh banget, lho. Alan Jackson, salah satu legenda country, nyanyiin lagu ini dengan penuh perasaan yang bikin kita semua jadi merenung. Liriknya tuh kayak ngajak kita buat flashback perjalanan hidup, dari masa muda yang penuh semangat sampai jadi tua yang penuh pengalaman. Buat kalian yang suka lagu-lagu yang punya makna mendalam, pas banget nih buat nyimak lirik dan terjemahannya. Siapin aja kopi atau teh kalian, terus kita bedah bareng-bareng.
Tentang Lagu "The Older I Get"
Oke, jadi lagu "The Older I Get" ini tuh bukan sekadar lagu biasa, guys. Ini tuh kayak semacam refleksi mendalam dari Alan Jackson tentang perjalanan hidupnya. Dirilis tahun 2018 di album “Where Have You Gone”, lagu ini langsung nyuri perhatian banyak orang, terutama para penggemar musik country. Kenapa? Karena liriknya tuh jujur banget dan relatable. Siapa sih yang nggak pernah ngerasa waktu berjalan begitu cepat? Siapa yang nggak pernah mikirin penyesalan atau pencapaian di masa lalu? Nah, lagu ini tuh ngegambarin semua perasaan itu. Alan Jackson sendiri, di usianya yang udah nggak muda lagi, kayaknya emang udah punya banyak insight tentang kehidupan. Lewat lagu ini, dia nyampein pesan kalau jadi tua itu bukan cuma soal keriput atau rambut putih, tapi lebih ke soal pengalaman, kebijaksanaan, dan penerimaan diri. Dia nyanyiin gimana dia sadar kalau dia nggak bisa lagi lakuin hal-hal yang dulu bisa dia lakuin waktu muda, tapi di sisi lain, dia juga sadar kalau dia punya banyak hal berharga yang udah dia kumpulin selama bertahun-tahun. Lagu ini tuh kayak pelukan hangat buat kita semua yang lagi atau akan menghadapi fase penuaan. Nggak ada rasa takut, yang ada cuma rasa syukur dan pemahaman yang lebih dalam tentang arti kehidupan. Musiknya sendiri juga mendukung banget nuansa ini. Dengan iringan gitar akustik yang lembut dan vocal Alan Jackson yang khas, lagu ini tuh bikin kita pengen nyanyi bareng sambil merenung.
Lirik Lagu "The Older I Get" dan Terjemahannya
Yuk, guys, langsung aja kita liat liriknya dan terjemahannya. Siap-siap ya, mungkin bakal ada sedikit rasa haru pas bacanya.
(Verse 1) I’ve had some good times, I’ve had some bad times I’ve loved and I’ve lost, I’ve had my share of bad times I’ve known joy and sorrow, I’ve seen brighter days And I’ve seen darker days, I’ve had my share of dark days
Terjemahan: Aku sudah punya beberapa saat-saat indah, aku sudah punya beberapa saat-saat buruk Aku sudah mencinta dan aku sudah kehilangan, aku sudah punya bagianku dari masa-masa sulit Aku sudah mengenal suka dan duka, aku sudah melihat hari-hari yang lebih cerah Dan aku sudah melihat hari-hari yang lebih gelap, aku sudah punya bagianku dari hari-hari yang kelam
Di bagian awal ini, Alan Jackson langsung nge-bombardir kita dengan realita kehidupan. Dia nggak nyembunyiin kalau hidup itu penuh pasang surut. Ada saat-saat bahagia yang bikin kita senyum-senyum sendiri, tapi ada juga masa-masa sulit yang bikin kita pengen nangis sejadi-jadinya. Dia nyampein kalau semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya cinta dan kehilangan, kegembiraan dan kesedihan. Nggak ada yang luput dari itu. Kata “I’ve had my share” itu penting banget di sini, guys. Itu nunjukin kalau dia nggak ngeluh, dia cuma menerima kenyataan kalau hidup itu emang kayak gitu. Dia udah ngalamin semuanya, dari yang terang benderang sampai yang gelap gulita. Ini kayak pengakuan jujur dari seseorang yang udah banyak makan asam garam kehidupan. Dia nggak sok suci atau sok sempurna, dia cuma apa adanya. Dan justru kejujuran inilah yang bikin kita, para pendengar, merasa terhubung. Kita jadi mikir, "Iya ya, gue juga pernah ngerasain gitu." Ini bukan tentang mencari siapa yang paling menderita, tapi lebih ke soal solidaritas manusia. Kita semua jalanin peran masing-masing di panggung kehidupan yang sama, dengan segala suka dukanya. Dan itu nggak apa-apa. Justru dari situ kita belajar dan tumbuh.
(Chorus) The older I get, the more I can see Lord, the older I get, the more I can see That all those things I worried about Were just a waste of time, a waste of time And the older I get, the more I understand Lord, the older I get, the more I understand That the people who matter most Are the ones who were there, the ones who were there
Terjemahan: Semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Bahwa semua hal yang aku khawatirkan itu Hanyalah buang-buang waktu, buang-buang waktu Dan semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Bahwa orang-orang yang paling berarti Adalah mereka yang ada di sana, mereka yang ada di sana
Nah, ini dia bagian inti dari lagunya, guys! Di chorus ini, Alan Jackson ngasih kita pencerahan yang luar biasa. Dia bilang, “The older I get, the more I can see”. Makin tua, makin jelas pandangannya. Dan apa yang jadi pandangan utamanya? Semua kekhawatiran yang dulu bikin dia nggak bisa tidur nyenyak itu ternyata buang-buang waktu. Wow! Coba bayangin, seberapa banyak energi yang kita habiskan buat mikirin hal-hal yang nggak penting? Kekhawatiran soal omongan orang, soal masa depan yang belum tentu kejadian, soal hal-hal kecil yang sepele. Ternyata, semua itu cuma beban yang nggak perlu. Terus, dia lanjut lagi, “the older I get, the more I understand”. Makin tua, makin paham. Paham apa? Paham kalau yang paling penting dalam hidup itu bukan harta benda atau kesuksesan semata, tapi orang-orang yang selalu ada buat kita. Siapa mereka? Keluarga, sahabat sejati, orang-orang yang nggak pernah ninggalin kita pas lagi susah. Ini pesan emas banget, guys. Di tengah kesibukan kita ngejar dunia, seringkali kita lupa sama orang-orang terdekat. Padahal, merekalah support system kita yang sesungguhnya. Mereka yang bikin hidup kita punya arti. Alan Jackson ngingetin kita buat fokus sama relationship yang sehat dan tulus. Nggak perlu banyak orang, yang penting kualitas hubungan itu.
(Verse 2) I’ve run and I’ve stumbled, I’ve learned how to crawl I’ve cried and I’ve prayed, I’ve tried to stand tall I’ve been down and out, I’ve been blessed and adored I’ve been loved and betrayed, I’ve known what it is to be ignored
Terjemahan: Aku sudah berlari dan aku sudah tersandung, aku sudah belajar cara merangkak Aku sudah menangis dan aku sudah berdoa, aku sudah berusaha untuk berdiri tegak Aku sudah jatuh dan terpuruk, aku sudah diberkati dan dipuja Aku sudah dicintai dan dikhianati, aku sudah tahu rasanya diabaikan
Masih di bagian verse, Alan Jackson ngasih gambaran lagi soal perjuangan hidup. Dia bilang dia udah pernah lari (pasti ada tujuan, kan?), tapi nggak jarang juga tersandung (nggak mulus jalannya). Dari situ, dia belajar bahkan sampai harus merangkak dulu sebelum bisa berdiri lagi. Ini metafora yang kuat banget buat ngingetin kita kalau kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. Justru, dari kegagalan itu kita belajar. Kadang kita harus jatuh dulu baru bisa belajar bangkit. Dia juga nyebutin udah pernah nangis dan berdoa. Ini nunjukin sisi manusiawinya, di mana dia nggak malu ngakuin kalau dia pernah merasa lemah dan butuh kekuatan dari luar. Tapi di saat yang sama, dia juga berusaha berdiri tegak, menunjukkan ketangguhan. Nggak cuma itu, dia juga ngalamin berbagai macam kondisi: jatuh dan terpuruk, tapi juga diberkati dan dipuja. Ini nunjukin kalau hidup itu penuh kontras. Nggak selamanya di bawah, nggak selamanya di atas. Kadang kita dielu-elukan, tapi kadang juga kita ngerasain dikhianati dan diabaikan. Perasaan dikhianati itu sakit banget, kan? Dan diabaikan? Itu juga nggak kalah nyesek. Alan Jackson kayaknya emang sengaja ngasih gambaran lengkap tentang spektrum emosi dan pengalaman manusia. Dia nggak mau kita cuma liat sisi baiknya aja. Dia mau kita tahu kalau semua itu ada. Dan dari semua pengalaman itu, dia belajar. Dia nggak jadi pahit atau dendam, tapi justru makin bijak.
(Chorus) The older I get, the more I can see Lord, the older I get, the more I can see That all those things I worried about Were just a waste of time, a waste of time And the older I get, the more I understand Lord, the older I get, the more I understand That the people who matter most Are the ones who were there, the ones who were there
Terjemahan: Semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Bahwa semua hal yang aku khawatirkan itu Hanyalah buang-buang waktu, buang-buang waktu Dan semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Bahwa orang-orang yang paling berarti Adalah mereka yang ada di sana, mereka yang ada di sana
Kita kembali lagi ke chorus yang magis ini, guys. Mengulang bagian ini lagi di lagu ini bener-bener ngasih penekanan ekstra. Pesan tentang kekhawatiran yang sia-sia dan pentingnya orang-orang tersayang jadi makin nempel di kepala kita. Alan Jackson kayak mau mastiin kita bener-bener nyerna. Nggak cuma sekali, tapi berulang kali. Ini bukan cuma soal nostalgia, tapi lebih ke soal kesadaran. Kesadaran yang datang seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Kalau dulu kita mungkin masih sibuk mikirin hal-hal yang bikin cemas, sekarang kita jadi lebih bisa melihat gambaran besarnya. Kita sadar kalau banyak dari kecemasan itu nggak pernah terwujud, atau kalaupun terwujud, nggak separah yang kita bayangkan. Dan yang terpenting, kita jadi lebih menghargai kualitas hubungan. Nggak perlu banyak teman palsu, yang penting ada beberapa orang yang beneran peduli dan mendukung kita. Nggak peduli seberapa sibuknya hidup kita, atau seberapa jauh jarak memisahkan, kalau ada orang yang tulus, itu udah lebih dari cukup. Intinya, lagu ini tuh kayak pengingat dari seorang guru kehidupan yang bijak. Dia nggak menggurui, tapi dia berbagi pengalamannya. Dan kita, sebagai pendengar, dikasih kesempatan buat belajar dari pengalamannya tanpa harus ngalamin sendiri. Itu kan keren banget?
(Bridge) I’ve done a lot of things I probably shouldn’t have And I’ve done a lot of things I probably should have done I’ve made mistakes, I’ve learned from my mistakes And I’ve had my share of fun, I’ve had my share of good times
Terjemahan: Aku sudah melakukan banyak hal yang mungkin seharusnya tidak aku lakukan Dan aku sudah melakukan banyak hal yang seharusnya aku lakukan Aku sudah membuat kesalahan, aku sudah belajar dari kesalahanku Dan aku sudah punya bagianku dari kesenangan, aku sudah punya bagianku dari saat-saat indah
Di bagian bridge ini, Alan Jackson makin terbuka. Dia ngakuin, “I’ve done a lot of things I probably shouldn’t have”. Ada penyesalan, ada kesalahan yang mungkin dia harap nggak dilakuin. Tapi di saat yang sama, dia juga bilang, “And I’ve done a lot of things I probably should have done”. Mungkin ada kesempatan yang dilewatkan, atau hal baik yang nggak sempat dilakuin. Ini nunjukin kalau dia manusia biasa yang nggak sempurna. Tapi poin pentingnya di sini adalah, dia nggak terpaku sama penyesalan. Dia bilang, “I’ve made mistakes, I’ve learned from my mistakes”. Kesalahan itu bukan buat diratapi terus-menerus, tapi buat jadi pelajaran. Ini mindset yang sehat banget, guys. Daripada nyalahin diri sendiri atau orang lain, lebih baik fokus gimana cara supaya nggak ngulangin kesalahan yang sama. Dan di akhir bridge, dia kembali ngingetin soal kesenangan dan saat-saat indah. Jadi, walaupun ada penyesalan dan kesalahan, hidupnya tetap punya warna. Tetap ada momen-momen yang bikin dia tersenyum. Ini keseimbangan yang penting. Nggak semua tentang yang buruk, nggak semua tentang yang baik. Semuanya campur aduk, dan dari situ kita jadi lebih kaya sebagai manusia.
(Chorus) The older I get, the more I can see Lord, the older I get, the more I can see That all those things I worried about Were just a waste of time, a waste of time And the older I get, the more I understand Lord, the older I get, the more I understand That the people who matter most Are the ones who were there, the ones who were there
Terjemahan: Semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku bisa melihat Bahwa semua hal yang aku khawatirkan itu Hanyalah buang-buang waktu, buang-buang waktu Dan semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Tuhan, semakin aku bertambah tua, semakin aku mengerti Bahwa orang-orang yang paling berarti Adalah mereka yang ada di sana, mereka yang ada di sana
Sebagai penutup, chorus ini bener-bener jadi mantra yang menenangkan, guys. Alan Jackson kayak lagi ngasih nasehat terakhir buat kita semua. Pesan tentang mengurangi kekhawatiran yang nggak perlu dan memperdalam hubungan dengan orang terkasih adalah pesan universal yang nggak lekang oleh waktu. Kadang kita terlalu sibuk ngejar hal-hal yang sebenarnya nggak akan bawa kebahagiaan sejati. Kita khawatir soal penilaian orang lain, soal pencapaian yang harus dikejar, soal masa depan yang nggak pasti. Tapi lagu ini ngajak kita buat mundur selangkah, melihat kembali apa yang paling penting. Nggak ada yang bisa menggantikan kehangatan keluarga atau tawa sahabat sejati. Mereka adalah aset terpenting kita di dunia ini. Jadi, kalau kalian lagi merasa cemas atau overthinking, coba dengerin lagu ini. Biarin liriknya meresap. Ingat kata Alan Jackson, semakin tua, semakin kita bisa melihat dengan jelas. Dan apa yang paling jelas? Bahwa kebahagiaan itu seringkali ada di hal-hal sederhana, dan orang-orang di sekitar kita adalah kekuatan terbesar kita. Lagu ini bukan cuma tentang penuaan, tapi tentang kebijaksanaan yang datang seiring waktu. Nggak peduli berapa usia kita, pesan ini selalu relevan. So, let’s all try to worry less and love more, okay guys?
Makna Mendalam di Balik Lirik
Secara keseluruhan, makna mendalam dari lagu "The Older I Get" ini adalah tentang penerimaan dan apresiasi terhadap perjalanan hidup. Alan Jackson nggak mencoba menyembunyikan fakta bahwa menjadi tua itu nggak selalu mudah. Ada penyesalan, ada kesalahan, ada kehilangan. Tapi, dia juga menekankan bahwa dengan bertambahnya usia, datanglah kebijaksanaan dan perspektif yang baru. Kekhawatiran masa muda yang terasa begitu besar ternyata menjadi tidak berarti jika dilihat dari kejauhan. Sebaliknya, hubungan dengan orang-orang terkasih justru semakin bernilai. Lagu ini mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang benar-benar penting: cinta, persahabatan, dan momen-momen berharga yang kita bagikan dengan orang-orang yang kita sayangi. Ini adalah pengingat untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang sepele dan untuk menghargai orang-orang yang selalu ada di samping kita, baik dalam suka maupun duka. Pesan ini sangat relatable bagi siapa saja yang pernah merasakan perjalanan hidup, apa pun usianya. Ini adalah refleksi otentik tentang bagaimana waktu mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan dan apa yang benar-benar berarti.
Penutup
Gimana, guys? Keren banget kan lagu "The Older I Get" dari Alan Jackson ini? Liriknya tuh kayak cermin yang ngajak kita buat ngaca. Nggak cuma sekadar menikmati musik country, tapi kita juga dapet pelajaran hidup yang berharga. Pesan tentang pentingnya nggak khawatir berlebihan dan menghargai orang-orang tersayang itu timeless banget. Jadi, yuk kita coba terapkan di kehidupan kita sehari-hari. Jangan lupa buat terus dengerin lagu-lagu yang punya makna, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya, guys!